HUBUNGAN
ANTARA KELANGKAAN SUMBER DAYA
DENGAN
KEBUTUHAN MANUSIA YANG TIDAK TERBATAS
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Bahasa
Indonesia Keilmuan
yang
dibina oleh Bapak Indra
Suherjanto
Oleh
Ali Sunarno (120741404075)
Bayu Trisnadi (120741404078)
Ani Ramawati (120741404158)
Isahaja Danoor (120741421184)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULAS ILMU
SOSIAL
PRODI PENDIDIKAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL
Mei 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah
yang berjudul “Hubungan Antara Kelangkaan Sumber Daya dengan Kebutuhan Manusia
yang Tidak Terbatas”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata
kuliah Bahasa
Indonesia Keilmuan.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada pihak-pihak yang membantu menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada:
1.
Bapak
Indra
Suherjanto, selaku pengajar
bidang mata kuliah Bahasa Indonesia Keilmuan yang telah memberikan berbagai petunjuk
tentang cara penulisan makalah yang baik.
2.
Pihak perpustakaan dan media online yang
turut menyediakan literatur dalam penyusunan makalah ini.
3.
Rekan-rekan tim penyusun.
4.
Teman-teman
khususnya kelas / offering A.
5.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan secara langsung satu
persatu.
Makalah ini, masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.Semoga
makalah ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya bagi pembaca.
Malang, Mei 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
DAFTAR RUJUKAN............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULAUAN................................................................................... 1
1.1 Latar
Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan
Masalah.................................................................................
1.3 Tujuan
Masalah.....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................
2.1 Hakikat
dari Kelangkaan dan Kebutuhan............................................
2.2 Hakikat dari alat pemenuhan kebutuhan..............................................
2.3 Cara
Memanfaatkan Sumber Daya yang Langka untuk Memenuhi
Kebutuhan............................................................................................
2.4 Upaya Manusia dalam Mengatasi kelangkaan Sumber Daya...............
BAB III PENUTUP................................................................................................
3.1
Kesimpulan............................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Richard, dkk (1992 : 4) mengatakan bahwa kelangkaan atau keterbatasan
merupakan hal yang benar-benar
nyata dan ada
bagi sebagian besar manusia di dunia ini. Barkaitan dengan keinginan (agar memperoleh yang lebih banyak dan lebih
baik dalam hal makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, hiburan dan sebagainya)
sumber daya
yang tersedia sekarang ini sangatlah tidak cukup. Sumber
daya yang tersedia cukup untuk memproduksi sebagian kecil
dari barang dan jasa yang dibutuhkan. Lebih lanjut, Sugiarto (2002 : 10) mengatakan bahwa keinginan manusia tidak terbatas
jumlahnya, sedangkan sumber daya atau faktor-faktor produksi yang dapat digunakan
untuk memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan terbatas baik dalam jumlah
maupun dalam mutu. Manusia tidak dapat memperoleh dan menikmati semua barang
dan jasa yang mereka inginkan, hal tersebut diakibatkan ketidakseimbangan
antara jumlah keinginan manusia dengan jumlah sumber
daya yang tersedia.
Berdasarkan beberapa hal tersebut, dapat dikatakan bahwa
penyebab kelangkaan sumber daya dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara sumber
daya yang tersedia dengan kebutuhan manusia. Selain itu, perlu adanya
pembahasan lebih lanjut tentang hubungan antara kelangkaan sumber
daya dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Adapun
upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan menyusun skala
prioritas.
1.2 Rumusan Maslah
a.
Apa hakikat dari kelangkaan dan
kebutuhan?
b.
Apa
hakikat dari alat pemenuhan kebutuhan?
c.
Bagaimana cara memanfaatkan sumber daya
yang langka untuk memenuhi kebutuhan?
d.
Bagaimana
Upaya manusia dalam mengatasi kelangkaan?
1.3 Tujuan
penulisan
a.
Tujuan
Umum
Menjelaskan
kepada pembaca tentang hubungan antara kelangkaan sumberdaya denagn kebutuhan
manusia yang tidak terbatas.
b.
Tujuan
khusus
1)
Menjelaskan
kepada pembaca tentang hakikat dari kelangkaan dan kebutuhan.
2)
Menjelaskan
kepada pembaca tentang hakikat dari alat pemenuhan kebutuhan.
3)
Menjelaskan
kepada pembaca tentang cara memanfaatkan sumber daya yang langka
untuk memenuhi kebutuhan.
4)
Menjelaskan
kepada pembaca tentang upaya manusia dalam mengatasi kelangkaan
sumber daya.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat dari Kelangkaan dan
Kebutuhan
2.1.1
Definisi
Kelangkaan
Manusia
mempunyai kebutuhan yang beragam dan seringkali tak terbatas jumlahnya.
Sementara itu alat pemenuhan kebutuhan manusia jumlahnya terbatas dan sering
kali langka. Langka artinya jarang-jarang dan sukar ditemukan atau jumlah
barang dan jasa yang diperlukan manusia tidak selamanya ada dan tidak mudah
diperoleh (Chourmain, 1994:2). Selain itu langka (scarce) memiliki arti tidak
cukup, dibandingkan dengan banyaknya yang dibutuhkan atau diinginkan, sehingga
diperlukan usaha atau pengorbanan untuk memperolehnya (Carla, 1992:13).
Kelangkaan adalah kondisi ketika manusia tidak
mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan semua kebutuhannya. Dengan singkat
kata kelangkaan terjadi karena jumlah kebutuhan lebih banyak dari jumlah barang
dan jasa yang tersedia. Kelangkaan bukan berarti segalanya sulit diperoleh atau
ditemukan. Kelangkaan juga dapat diartikan alat yang digunakan untuk memuaskan
kebutuhan jumlahnya tidak seimbang dengan kebutuhan yang harus
dipenuhi.Contohnya minyak tanah atau elpiji yang mendadak lenyap di pasar
sehingga membuat banyak ibu-ibu atau bapak-bapak harus mengantri di
penyalur-penyalur minyak tanah atau elpiji.
Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
tidak pernah ada puasnya. Kebutuhan manusia beraneka ragam dan terus-menerus
ada. Hari ke hari kebutuhan manusia semakin bertambah banyak baik jumlah, mutu,
dan coraknya. Pertambahannya itu tidak sebanding dengan sumber daya yang tersedia.
Kejadian semacam ini menyebabkan ada sebagian orang yang tidak mendapatkan alat
pemuas kebutuhan yang diinginkan, entah karena tidak mampu mengeluarkan
pengorbanan yang diisyaratkan (biaya tidak terjangkau) atau karena barang sudah
habis. Kondisi di atas dapat disebut sebagai kelangkaan.
Kelangkaan timbul karena kebutuhan manusia
terus bertambah. Akibatnya, sumber daya yang ada tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Keadaan ini mendorong manusia untuk melakukan pilihan di
antara berbagai alternatif yang paling menguntungkan. Selain itu, manusia harus
bersikap bijak dan rasional dalam mengalokasikan sumber daya ekonomi. Kelangkaan
mengandung dua pengertian.
a.
Alat pemenuhan kebutuhan tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan.
b.
Untuk mendapatkan alat pemuas kebutuhan
memerlukan pengorbanan yang lain.
Masalah
kelangkaan merupakan masalah yang dihadapi seseorang ketika kebutuhan yang
beranekaragam tetapi alat pemenuhan kebutuhan yang terbatas. Dalam menghadapi
masalah kelangkaan, ilmu ekonomi berperan penting karena masalah ekonomi yang
sebenarnya adalah bagaimana seseorang mampu menyeimbangkan antara keinginan
yang tidak terbatas dan alat pemuas kebutuhan yang terbatas.
2.1.2
Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kelangkaan Sumber Daya
Mengapa
timbul masalah kelangkaan dalam kehidupan masyarakat? Kelangkaan sumber daya
dialami setiap orang, bangsa, dan negara. Meskipun kondisinya berbeda-beda,
pokok permasalahan ekonominya sama, yaitu cara manusia memenuhi kebutuhan hidup
yang beragam dihadapkan dengan ketersediaan alat pemenuhan kebutuhan yang
terbatas. Masalah kelangkaan timbul disebabkan faktor-faktor sebagai berikut.
a.
Keterbatasan Sumber Daya
Lingkungan alam menyediakan sumber daya melimpah bagi
pemenuhan kebutuhan manusia. Sumber daya alam dapat dikelompokan menjadi sumber
daya yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui. Akan tetapi, jumlah
sumber daya akan semakin berkutang akibat sifat manusia yang serakah.
b.
Perbedaan Letak Geografis
Letak geografis yang berbeda-beda menyebabkan persebaran
sumber daya menjadi tidak merata. Ada wilayah yang tanahnya subur dan kaya
barang tambang. Ada pula wilayah yang tandus dan kekurangan air bersih.
Perbedaan letak geografis tersebut dapat menimbulkan kelangkaan sumber daya.
c.
Ketidakseimbangan Pertumbuhan Penduduk
Menurut Thomas Robert Malthus, pakar demografi dan ekonomi
politik dari Inggris, laju pertambahan penduduk lebih cepat daripada laju
pertumbuhan produksi. Pertambahan jumlah penduduk yang cepat tidak diikuti
dengan hasil produksi. Akibatnya, hasil produksi tersebut tidak dapat memenuhi
kebutuhan hidup manusia yang beragam.
d.
Rendahnya Kemampuan Produksi
Ketersediaan alat pemenuhan kebutuhan dapat terpenuhi jika
terdapat orang atau badan yang melakukan produksi. Kemampuan produksi
berpengaruh terhadap ketersediaan barang dan jasa sebagai alat pemenuhan
kebutuhan. Kemampuan produksi yang terbatas akan mengakibatkan rendahnya
kapasitas produksi. Hal ini dapat menimbulkan ketidakterpenuhinya kebutuhan
manusia. Keterbatasan produksi disebabkan oleh rendahnya kemampuan sumber daya
manusia yang digunakan dalam proses produksi.
e.
Lambatnya Perkembangan Teknologi
Teknologi yang digunakan produsen dalam proses produksi
tidak sebanding dengan pertumbuhan penduduk. Produsen butuh waktu untuk
menerapkan teknologi produksi yang baru, sementara kebutuhan hidup manusia
terus berkembang. Lambatnya perkembangan dan penerapan teknologi menyebabkan
tidak terpenuhinya kebutuhan manusia.
f.
Terjadinya Bencana Alam
Bencana alam adalah faktor alam yang bisa memengaruhi
pemenuhan kebutuhan hidup. Adanya bencana alam bisa menimbulkan kerusakan
lingkungan sehingga berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia. Contohnya
bencana banjir bisa menghambat distribusi barang dan jasa. Keterlembatan ini
akan menyebabkan masyarakat tidak bisa segera mengonsumsi barang dan jasa.
2.1.3
Definisi
Kebutuhan
Kebutuhan
adalah sesuatu yang mutlak harus dipenuhi, jika tidak maka akan menggangu
kualitas hidup kita atau bahkan bisa mengancam hidup kita (Supriyanto, 2009:2). Pada
dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu untuk memenuhi
kebutuhan. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. selama hidup
manusia membutuhkan bermacam-macam kebutuhan, seperti makanan, pakaian,
perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan,
lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu
masyarakat, semakin tinggi atau banyak pula macam kebutuhan yang harus
dipenuhi.
2.1.4
Macam-Macam
Kebutuhan
Secara
kualitatif kebutuhan ekonomi manusia dibedakan menurut (a) jenis, (b) bentuk,
(c) sifat, (d) waktu, dan (e) urutanya (Chourmain, 1994:2). Kelima kebutuhan
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Kebutuhan
manusia berdasarkan jenisnya
1) Kebutuhan
ekonomi, adalah kebutuhan manusia untuk mempertahankan hidup. Misalnya
kebutuhan akan makan, air bersih untuk minum, memasak mandi.
2) Kebutuhan
yang bukan ekonomi (kebutuhan sosial), adalah kebutuhan yang lebih didasarkan
untuk mendapatkan penghargaan, pujian ataupun meningkatkan kedudukan seseorang
dipandang dari masyarakat sekitar.
b. Kebutuhan
manusia berdasarkan bentuknya
1) Kebutuhan
lahiriah (jasmaniah), yakni kebutuhan yang secara alami dirasakan oleh fisik
atau jasmani manusia.
2) Kebutuhan
rohaniah adalah kebutuhan akan pemenuhan keperluan yang bersifat rohani seperti
kasih saying, hiburan dan rasa aman.
c. Kebutuhan
manusia berdasarkan sifatnya
1) Kebutuhan
pokok yang artinya adalah kebutuhan utama yang harus dipenuhi sehingga menjamin
manusia dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya secara wajar.
2) Kebutuhan
pelengkap adalah kebutuhan yang sifatnya melengkapi kebutuhan pokok misalnya
kebutuhan menggunakan perhiasan.
d. Kebutuhan
manusia berdasarkan waktunya
1) Kebutuhan
sekarang adalah kebutuhan yang menurut waktunyaharus dipenuhi sekarang juga
agar manusia tidak memperoleh kesulitan.
2) Kebutuhan
yang akan dating adalah kebutuhan yang dapat dipenuhi pada hari esok atau hari
mendatang.
e. Kebutuhan
manusia berdasarkan urutanya
1) Kebutuhan
primer adalah kebutuhan yang harus didahulukan menurut urutan kepentinganya
daripada kebutuhan lainya.
2) Kebutuhan
sekunder adalah kebutuhan yang diupayakan setelah kebutuhan primer semuanya
terpenuhi.
Berdasarkan
kelima jenis kebutuhan tersebut dapat diketahui bahwa kebutuhan manusia sangat
beraneka ragam dan tak terbatas jumlahnya.
Menurut
Rosyidi (2005:50) kebutuhan manusia itu bertingkat-tingkat adanya. Pada tingkat
pertama (primary needs) atau
kebutuhan primer, orang membutuhkan sandang, pangan dan papan (tempat tinggal).
Kebutuhan tingkat kedua (secondary needs)
yang merupakan kebutuhan akan barang-barang yang diperlukan. Kebutuhan tingkat
ketiga (tertiary needs) yang berisi keutuhan
akan barang mewah. Kebutuhan tingkat keempat (quartiary needs) yang berisi kebutuhan akan barang yang mubadzir.
Berdasarkan keempat tingkat kebutuhan tersebut seseorang atau masyarakat akan
sampai pada suatu tingkat kebutuhan tertentu hanya sesudah tingkat kebutuhan
sebelumnya terpenuhi.
2.1.5
Faktor-Faktor
Penentu Kebutuhan Manusia
Ada beberapa
faktor yang menentukan kebutuhan manusia. Beberapa faktor tersebut antara lain
(a) keadaan alam, (b) peradaban baru, (c) adat istiadat, (d) agama, (e) faktor
ekonomi, dan (f) pendidikan. Keenam faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut.
a.
Keadaan alam
Keadaan alam
dapat mengakibatkan perbedaan kebutuhan. Orang yang tinggal di daerah kutub
yang luar biasa dingin membutuhkan pakaian tebal untuk menahan hawa dingin.
Sedangkan orang yang tinggal di daerah tropis cukup memakai pakaian tipis.
Tampaknya keadaan alam mendorong manusia membutuhkan barang-barang yang sesuai
dengan kondisi alam di tempat yang bersangkutan.
b.
Peradaban baru
Peradaban
baru juga berpengaruh terhadap kebutuhan. Makin tinggi peradaban, makin tinggi
pula kualitas barang yang dibutuhkan.
c.
Adat istiadat
Adat
istiadat atau tradisi masyarakat berpengaruh terhadap kebutuhan masyarakat. Misalnya
tradisi upacara perkawinan dan tradisi mudik lebaran. Untuk kegiatan itu
tentunya juga akan berpengaruh terhadap aneka ragam kebutuhan.
d.
Agama
Agama juga termasuk salah satu
faktor yang menjadikan kebutuhan setiap individu berbeda. Misalnya, penganut
agama Islam membutuhkan sajadah untuk salat dan dilarang mengonsumsi daging
babi, sedangkan penganut agama Hindu membutuhkan sesajen dalam upacara
keagamaannya dan dilarang mengonsumsi daging sapi.
e.
Faktor ekonomi (Pendapatan)
Faktor
ekonomi atau pendapataan mempengaruhi kebutuhan seseorang. Misalnya seorang
dengan pendapatan yang kecil atau pas-pasan hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari saja seperti makan dan minum sedangkan kebutuhan yang
lain seperti ingin punya motor atau mobil belum dapat terpenuhi.
f.
Faktor pendidikan
Faktor pendidikan sangatlah mempengaruhi kebutuhan. Seseorang yang kurang pendidikannya atau tidak pernah menjenjang pendidikan
sama sekali kurang memiliki keterampilan dan kemungkinan besar menjadi pengangguran. Dengan demikian kebutuhan yang
semakin lama semakin di butuhkan tidak dapat terpenuhi.
Berdasarkan
keenam faktor di atas, dapat diketahui
bahwa kebutuhan manusia tidak hanya dipengaruhi oleh keinginan manusia saja,
melainkan dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu keadaan alam, peradaban baru,
adat istiadat, agama, pendapatan, dan faktor pendidikan.
2.1.6
Faktor-Faktor
Penyebab Kebutuhan Manusia Beranekaragam
Telah
diuraikan diatas bahwa kebutuhan manusia begitu beragam. Dari kebutuhan primer
berupaka sandang, pangan , dan papan yang ditunjukan untuk mempertahankan
hidupnya. Berkembangnya kebutuhan sekunder, yang ditunjukan agar kehidupan
terasa lebih baik, lebih bahagia, beradab, dan terus berkembang sampai
kebutuhan yang sifatnya untuk meningkatkan status sosial yaitu kebutuhan
tersier. Perkembangan kebutuhan manusia disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu.
a.
Sifat manusia yang tidak pernah puas
Manusia
memiliki kebutuhan yang tidak terbatas baik mutu maupun jumlahnya. Ketidak
terbatasan ini disebabkan karena sifat manusia yang tidak pernah puas. Misalnya,
seorang yang telah memenuhi kebutuhan primernya selalu ingin memenuhi kebutuhan
sekunder, tersier, bahkan kebutuhan terhadap barang yang mubadzir.
b.
Pertumbuhan jumlah penduduk
Setiap
manusia yang hidup pasti memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi terutama
kebutuhan dasar. Semakin meningkat jumlah manusia pasti kebutuhan terhadap
barang dan jasa juga semakin banyak.
c.
Perubahan taraf hidup yang semakin baik
Taraf hidup
yang semakin baik mengakibatkan kebutuhan manusia semakin kompleks. Misalnya,
seorang perempuan yang taraf hidupnya rendah, kurang memikirkan perawatan
kecantikan. Sebaliknya, jika taraf hidup semakin meningkat, perawatan kecantikan
bisa menjadi kebutuhan bagi sorang perempuan.
d.
Semakin meningkatnya tingkat pendidikan
Tingkat
pendidikan juga berpengaruh terhadap pekembangan kebutuhan. Semakin tinggi
tingkat pendidikannya maka akan semakin berkembang pula kebutuhanya.
e.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
Ilmu
penetahuan dan teknologi mengakibatkan kebutuhan manusia semakin beragam. Misalnya
dengan diciptakanya berbagai peralatan elektronik, energi listrik menjadi
kebutuhan manusia untuk mengoperasikan peralatan elektronik tersebut.
f.
Kebudayaan yang semakin maju
Kebudayaan
yang semakin maju menjadikan kebutuhan semakain beragam. Misalnya, manusia yang
memiliki budaya kurang maju kurang butuh sarana informasi seperti koran.
Sedangkan manusia yang memiliki kebudayaan maju membutuhkan koran untuk
memperoleh informasi atau berita.
2.2 Hakikat
dari
Alat Pemenuhan Kebutuhan
2.2.1
Definisi Alat Pemenuhan Kebutuhan
Secara
garis besar, alat pemenuh kebutuhan terdiri atas barang dan jasa. Kebutuhan
manusia yang tidak terbatas jumlahnya tersebut dapat terpenuhi dengan alat
pemuas kebutuhan (Deliarnov, 2007:8). Alat pemenuhan kebutuhan sendiri merupakan barang atau
jasa yang diperlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia. Alat pemenuhan kebutuhan
ada yang sudah tersedia dan ada yang harus diperjuangkan untuk memperolehnya
yaitu dengan pengorbanan.
Barang
adalah alat pemenuhan kebutuhan yang berwujud (dapat dilihat). Contohnya
makanan, pakaian, sepatu, tas, buku tulis, dan sebagainya. Jasa adalah alat pemuas kebutuhan berupa
pelayanan atau alat pemuas kebutuhan yang tidak berwujud (tidak dapat dilihat).
Contohnya, kita naik angkutan umum, kita memotong rambut di salon, jasa dokter,
guru, tukang parker dan sebagainya.
2.2.2
Macam-Macam Alat Pemenuhan Kebutuhan
Manusia
memerlukan alat pemuas kebutuhan yang berupa barang dan jasa untuk memuaskan
kebutuhanya. Barang ialah setiap alat atau benda yang dapat memuaskan atau
memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia. Jasa ialah alat-alat pemuasan kebutuhan
yang bersifat bukan benda (jasa dokter, guru, advokad) (Woters, J.B, 1954:11).
Barang dapat dikelompokan dalam tiga kategori.
Ketiga kategori tersebu meliputi (a) penyediaaanya, (b) daya tahanya, (c)
pemakainya (Carla, 1992:63-64).
a.
Pembagian barang menurut penyediaanya
1)
Barang bebas (free goods), yaitu barang yang persedianyan melimpah dan untuk
memperolehnya tidak diperlukan pengorbanan.
2)
Barang ekonomi (economic goods), yaitu barang yang pesedianya relatif langka dan
untuk mendapatkanya diperlukan pengorbanan atau perjuangan.
b.
Pembagian barang menurut daya tahanya
1)
Barang tidak tahan lama (non durable goods), yaitu barang yang
mudah rusak. Misalnya sayuran dan buah-buahan.
2)
Barang tahan lama (durable goods), yaitu barang yang tidak mudah rusak. Misalnya meja,
kursi dan sepatu.
c.
Pembagian barang menurut pemakaianya
1)
Barang konsumsi (consumption goods), yaitu barang yang langsung dapat dipakai atau
dinikmati. Misalnya baju, sepatu dan pensil.
2)
Barang investasi atau barang produksi (investment goods), yaitu barang yang
dipergunakan untuk menghasilkan barang lain. Misalnya mesin jahit, peralatan
kantor dan gudang penyimpanan.
Alat
pemenuh kebutuhan secara rinci dapat dikelompokkan menurut kelangkaan,
hubunganya dengan benda lain, dan tujuan penggunaannya. Adapun uraianya satu
persatu adalah sebagai berikut.
a.
Alat pemuas kebutuhan berdasarkan
kelangkaan
1)
Benda ekonomi yaitu benda yang jumlahnya
terbatas sehingga untuk mendapatkannya diperlukan pengorbanan. Biasanya pengorbanannya
berupa uang. Contohnya uang yang
diperlukan untuk membeli makanan dan minuman, uang yang diperlukan untuk
membeli televisi, pakaian, dan sebagainya.
2)
Benda bebas yaitu alat pemuas kebutuhan
yang jumlahnya melimpah dan untuk mendapatkannya tidak perlu pengorbanan.
Contohnya cahaya matahari, udara di sekitar kita, es di daerah kutub, dan pasir
di padang pasir. Semuanya itu dapat diperoleh secara gratis.
3)
Benda illith yaitu benda yang jumlahnya
berlebihan sehingga dapat mem-bahayakan dan mendatangkan bencana. Oleh karena
itu, perlu dikurangi penggunaannya. Contohnya air, jika dalam jumlah yang
sedikit dapat berguna bagi kehidupan manusia, namun bila jumlahnya berlebihan
dapat menyebabkan banjir. Contoh lainnya api, jika api yang digunakan kecil
dapat digunakan untuk memasak atau penerangan, tetapi ketika api itu besar
dapat mendatangkan bencana kebakaran.
b.
Alat pemuas kebutuhan berdasarkan
hubungannya dengan benda lain
1)
Benda substitusi (benda pengganti) yaitu
benda yang dapat dipakai sebagai pengganti barang lain dan mempunyai tingkat
kepuasan. Jika tidak ada benda yang diinginkan dapat diganti dengan benda lain.
Contoh: jagung, ubi, sagu yang dapat menggantikan fungsi dari beras sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia karena harga beras naik sehingga ada sebagian masyarakat Indonesia yang tidak mampu membeli beras. Hubungan antara beras, jagung, ubi-ubian, sagu, dan kentang dinamakan substitusi.
Contoh: jagung, ubi, sagu yang dapat menggantikan fungsi dari beras sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia karena harga beras naik sehingga ada sebagian masyarakat Indonesia yang tidak mampu membeli beras. Hubungan antara beras, jagung, ubi-ubian, sagu, dan kentang dinamakan substitusi.
2)
Benda komplementer yaitu benda yang
penggunaannya saling melengkapi. Suatu benda lebih bermanfaat jika digunakan
dengan benda lain.
Contoh: bensin yang dapat melengkapi motor sebagai alat transportasi, tanpa bensin motor tidak bisa dijalankan, kopi akan terasa enak dan nikmat jika dicampur dengan gula. Dengan demikian, baik motor dan bensin atau kopi dan gula akan lebih bermanfaat jika dipakai bersamaan.
Contoh: bensin yang dapat melengkapi motor sebagai alat transportasi, tanpa bensin motor tidak bisa dijalankan, kopi akan terasa enak dan nikmat jika dicampur dengan gula. Dengan demikian, baik motor dan bensin atau kopi dan gula akan lebih bermanfaat jika dipakai bersamaan.
c.
Alat pemuas kebutuhan berdasarkan tujuan
penggunaan
1)
Benda produksi yaitu benda yang
digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan benda kebutuhan manusia.
Benda produksi juga disebut benda modal. Contoh: mesin tetas dapat digunakan
peternak untuk menetaskan telur ayam atau itik, mesin Rice Mill atau penggiling
padi yang digunakan untuk menggiling padi menjadi beras dan bekatul, kain yang
digunakan untuk dijahit menjadi pakaian.
2)
Benda konsumsi yaitu barang-barang yang
langsung dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Benda konsumsi juga
disebut benda siap pakai. Contoh: pakaian yang bisa langsung digunakan, nasi,
buku pelajaran, televisi, radio, komputer.
Berdasarkan penjelasan di atas, secara umum macam
alat pemenuhan kebutuhan manusia berupa barang dan jasa.
2.3 Cara Memanfaatkan Sumber Daya yang
Langka untuk Memenuhi Kebutuhan
Dalam memenuhi
kebutuhan manusia yang tidak terbatas, diperlukan cara untuk memanfaatkan
sumber daya yang langka dan terbatas. Adapun cara memanfaatkan sumberdaya yang
langka antara lain (a) penghematan dalam pemakaian, (b) meningkatkan
pengetahuan dan teknologi, (c) menciptakan alat pemenuhan kebutuhan pengganti,
dan (d) memelihara sumberdaya yang ada. Keempat cara tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut.
a.
Penghematan dalam pemakaian
Hampir
setiap aktivitas manusia membutuhkan sumberdaya seperti; batu bara, minyak
bumi, geothermal, hidro karbon, air, sinar matahari, angin, dan ombak.
Permasalahannya adalah semakin berkurangnya cadangan minyak bumi dunia, maka
dari itu perlu adanya penghematan dalam pemakaian sumberdaya tersebut,
khususnya sumberdaya yang titak dapat diperbaharui.
b.
Meningkatkan pengetahuan dan teknologi
Teknologi
memainkan peran penting dalam memanfaatkan sumberdaya yang langka. Teknologi dan pengetahuan manusia juga dapat menemukan
sumberdaya baru sebagai alternatif untuk
memenuhi kebutuhan. Selain itu teknologi mampu membantu manusia dalam
memanfaatkan sumber daya yang tersedia dengan efisien.
c.
Menciptakan alat pemenuhan pengganti
Menciptakan
alat pemenuhan pengganti merupakan salah satu cara menghadapi kelangkaan
sumberdaya dalam memenuhi kebutuhan. Alat pemenuhan pengganti atau sumber daya alternatif
sangat diperlukan terutama terhadap sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui misalnya;
minyak bumi (bahan bakar) dapat diganti dengan
penggunaan sumberdaya alternatif yang dapat diperbaharui seperti; tenaga
angin, sinar matahari, air, biomassa, dan bahan-bahan organik.
d.
Memelihara sumberdaya yang ada
Jumlah penduduk
yang semakin banyak menyebabkan kebutuhan manusia bertambah. Salah satu usaha
untuk memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan cara memelihara sumber daya yang
ada. Pemeliharaan tersebut dilakukan dengan melestarikan alam misalnya air. Jumlah air memang tidak terbatas, tetapi pada
kenyataanya kualitas air semakin hari semakin menurun. Penanaman kembali
hutan-hutan yang gundul atau menanam pohon yang dapat meresap air di pekarangan
rumah, bisa menjadi alternatif solusi untuk menjaga kualitas air.
2.4 Upaya
Manusia dalam
Mengatasi Kelangkaan
Sumber Daya
Kelangkaan merupakan hal yang tidak dapat dihindari
dalam kegiatan ekonomi. Manusia sebagai maklhuk ekonomi berupaya untuk
mengatasi kelangkaan tersebut. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
menyususn skala prioritas kebutuhan.
Skala prioritas kebutuhan adalah urutan yang disusun
berdasarkan tingkat kepentingan kebutuhan (Bambang
W. dkk, 2009:21).
Hal-hal yang memengaruhi prioritas kebutuhan manusia antara
lain (a) tingkat pendapatan, (b) status sosial, dan (c) lingkungan. sebagai berikut. Ketiga hal tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Tingkat
pendapatan
Tingkat
pendapatan seseorang mempengaruhi prioritas kebutuhan yang harus dipenuhi.
Misalnya pada masyarakat yang pendapatan pas-pasan, mereka lebih memprioritaskan
kebutuhan sandang, pangan, dan perumahan untuk dipenuhi terlebih dahulu dari
pada kebutuhan barang mewah.
b. Status
sosial (kedudukan dalam masyarakat)
Status
sosial juga mempengaruhi seseorang daalam menentukan prioritas kebutuhanya.
Misalnya seorang mahasiswa lebih memproritaskan membeli buku atau laptop dari
pada membeli kursi atau meja.
c. Lingkungan
Prioritas kebutuhan
manusia juga dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. Misalnya orang yang
hidup di lingkungan atau daerah yang dingin lebih memprioritaskan membeli jaket
atau selimut dari pada membeli baju renang.
Skala prioritas
kebutuhan manusia disusun berdasarkan biaya oportunitas. Menurut Lipsey (dalam
Bambang W. dkk, 2009:21) biaya oportunitas adalah biaya yang dikorbankan untuk
menggunakan sumber daya bagi tujuan tertentu, yang diukur dengan manfaat yang
dilepasnya karena tidak digunakan untuk tujuan lain. Sejalan dengan pengertian
tersebut Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus (dalam Bambang
W. dkk, 2009:21) mengatakan bahwa biaya oportunitas dari suatu keputusan
terjadi karena melakukan pilihan terhadap barang langka dengan mengorbankan
barang lain. Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa biaya
oportunitas adalah suatu keputusan didasarkan pada apa yang harus dipenuhi dan apa
yang harus dikesampingkan.
BAB
III
PENUTUP
Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kelangkaan
sumberdaya dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Adapun hubunganya
yaitu terdapat ketidakseimbangan antara
jumlah keinginan manusia dengan jumlah sumber
daya yang tersedia (kelangkaan sumber daya),
sehingga manusia tidak dapat
memperoleh dan menikmati semua barang dan jasa yang mereka inginkan.
Untuk
memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas yang dihadapkan pada masalah
kelangkaan sumber daya, maka dibutuhkan upaya-upaya antara lain: (1) menyusun
skala prioritas, (2) penghematan dalam pemakaian sumberdaya, (3) meningkatkan
pengetahuan dan teknologi, (4) menciptakan alat pemenuhan kebutuhan pengganti,
dan (5) memelihara sumberdaya yang ada.
DAFTAR RUJUKAN
Chourmain, Imam.
1994. Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Deliarnov. 2007. Ilmu pengetahuan Sosial Ekonomi untuk SMP danm MTs kelas VIII 2. Jakarta:Penerbit
Erlangga.
Lipsey.
Richard G. 1992. Pengantar Mikro Ekonomi.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Carla,
Poli. 1992. Pengantar Ilmu Ekonomi.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Roshidi,
Suherman. 2005. Pengantar Teori Ekonomi.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sugiarto, dkk. 2002.
Ekonomi Mikro. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Supriyanto,
Ali Muhson. 2009. Ekonomi untuk SMA/MA
Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
Widjayanto, Bambang. 2009. Mengasah Kemampuan Ekonomi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Woters, J.B. 1954. Fasal-Fasal
Ekonomi I. Jakarta: Groningen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar