Nama : Ali Sunarno
NIM : 120741404075
Offering : A
Prodi S1 Pendidikan IPS
PRAMUKA
I.
KONSEP
PRAMUKA
Gerakan Pramuka adalah nama organisasi pendidikan
nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang
dilaksanakan di Indonesia. Kata "Pramuka"
merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Rakyat Muda yang Suka
Berkarya.
"Pramuka" merupakan sebutan
bagi anggota Gerakan Pramuka, yang
meliputi; Pramuka
Siaga (7-10 tahun), Pramuka
Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun)
dan Pramuka
Pandega (21-25 tahun). Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing Pramuka.
Sedangkan yang dimaksud "Kepramukaan" adalah proses pendidikan di luar
lingkungan sekolah dan di luar
lingkungan keluarga dalam bentuk
kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan
di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan
budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem
pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan
perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Gerakan Pramuka atau Kepanduan di Indonesia telah dimulai
sejak tahun 1923 yang ditandai
dengan didirikannya (Belanda) Nationale Padvinderij Organisatie
(NPO) di Bandung.[1] Sedangkan di
tahun yang sama, di Jakarta didirikan (Belanda)
Jong Indonesische Padvinderij
Organisatie (JIPO). Kedua organisasi cikal bakal kepanduan di Indonesia ini meleburkan
diri menjadi satu, bernama (Belanda) Indonesische Nationale Padvinderij
Organisatie (INPO) di Bandung pada tahun 1926.
Pada tanggal 26 Oktober 2010, Dewan Perwakilan Rakyat mengabsahkan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Berdasarkan UU ini,
maka Pramuka bukan lagi satu-satunya organisasi yang boleh menyelenggarakan
pendidikan kepramukaan. Organisasi profesi juga diperbolehkan untuk
menyelenggarakan kegiatan kepramukaan. [2]
Tujuan Kepramukaan
Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara
pendidikan kepanduan Indonesia yang merupakan bagian pendidikan nasional,
bertujuan untuk membina kaum muda dalam mencapai sepenuhnya potensi-potensi
spiritual, social, intelektual dan fisiknya, agara mereka bias:
- Membentuk,
kepribadian dan akhlak mulia kaum muda
- Menanamkan
semangat kebangsaan, cinta tanah air dan bela negara bagi kaum muda
- Meningkatkan
keterampilan kaum muda sehingga siap menjadi anggota masyarakat yang
bermanfaat, patriot dan pejuang yang tangguh, serta menjadi calon pemimpin
bangsa yang handal pada masa depan.
Gerakan Pramuka berlandaskan
prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:
- Iman dan
taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Peduli
terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam
- Peduli
terhadap dirinya pribadi
- Taat
kepada Kode Kehormatan Pramuka
Metode Kepramukaan
Metode Kepramukaan merupakan cara
belajar interaktif progresif melalui:
- Pengamalan
Kode Kehormatan Pramuka
- Belajar
sambil melakukan kegiatan yang menyenangkan atau menghibur
- Sistem
berkelompok
- Kegiatan
yang menantang dan meningkat serta mengandung pendidikan yang sesuai
dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik
- Kegiatan
di alam terbuka
- Sistem
tanda kecakapan
- Sistem
satuan terpisah untuk putera dan puteri
- Kiasan
Dasar
II.
PRAMUKA
DI PANDANG DARI SEGI SOSIOLOGI
A. Pramuka
Sebagi Kelompok Sosial
Pramuka adalah kelompok sosial yang terbentuk karena
antar anggotanya memiliki kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan
kepramukaan. Gerakan pramuka merupakan contoh dari sebuah organisasi dan kelompok sosial yang berskala besar
yakni sampai tingkat dunia internasional. Hai ini terbukti dengan adanya
lebih dari 38 juta anggota pramuka dari 217 negara dan teritori salaho satunya di Indonesia. Karena cakupan wilayah
anggota kelompok pramuka yang begitu luas, sehingga masing-masing anggota dalam
kelompok pramuka ini kurang saling mengenal satu sama lain. Hal inilah yang
menyebabkan kelompok pramuka dilihat dari hubungan sosialnya termasuk kelompok sekunder.
Namun mereka memiliki kesadaran akan keanggotaan yang
sama. Hal ini menimbulkan adanya in-group
dalam pramuka. In-group ini berarti
anggota dalam kelompok pramuka memiliki identitas tersendiri yang membedakan
dengan anggota kelompok lain. Sebagai contoh: dalam pramuka pakaian atau
seragam yang dipakai biasanya berwarana cokelat dan memakai atribut-atribut
tertentu yang membedakan dengan kelompok lain. Selain dari segi pakaian,
pramuka berbeda dari kelompok lain karena di dalam kepramukaan, setiap
anggotanya diajarkan berbagai aspek terpuji dalam kehidupanbermasyarakat dan
bernegara sesuai apa yang tertuang dalam Dasa Dharma Pramuka. In-group inilah
yang menjadikan setiap anggota pramuka menjadi solid meskipun antar anggotanya
saling berjauhan
Sedangkan berdasarkan klasifikasi kelompok sosial menurut
Ferdinand Tonnies pramuka merupakan kelompok
geseslschaft karena kehidupan kelompok bersifat semu dan tempat tnggal
anggota nya saling terpisah satu sama lain meskipun kehidupannya tetap
dipersatukan dengan kelompok tersebut.
B. Struktur
dalam Kepramukaan
Untuk menjalankan misi gerakan
pramuka Indonesia maka disusun suatu struktur organisasi kepramukaan dari
tingkat nasional sampai dengan gugus depan sebagai ujung tombak organisasi
gerakan pramuka Indonesia. Dalam Gerkan Pramuka Struktur organisasi dari
Nasional adalah sebagai berikut :
Ø Tingkat nasional
Mabinas ( Majelis Pembimbing Nasional)
yang diketuai oleh Presiden RI
Kwarnas ( kwartir Nasional) masa
bakti 5 tahun
Dewan Kerja Nasional (DKN) dengan
masa bakti 5 tahun
Ø
Tingkat
Daerah (Provinsi)
Mabida (Majelis Pembimbing Daerah)
yang di ketuai oleh Gubernur yang menjabat saat itu.
Kwarda ( Kwartir Daerah) dengan masa
jabatan 5 tahun
Dewan Kerja Daerah ( DKD ) dengan
masa jabatan 5 tahun
Ø
Tingkat
Cabang (Kabupaten/ Kota Madya)
Mabicab (majelis pembimbing cabang)
yang diktuai oleh walkota atau bupati.
Kwarcab (Kwartir cabang) dengan masa
jabatan 5 tahun
Dewan Kerja cabang (DKC) dengan masa
jabatan 5 tahun
Ø Tingkat kecamatan ( ranting)
Mabiran ( majelis Pembimbung
Ranting) yang di ketuai oleh Camat
Kwaran ( Kwartir Ranting ) masa
bakti 3 tahun
DKR (Dewan Kerja Ranting) masa bakti
3 tahun
Ø
Gugus
Depan (Tingkat Sekolah )
Mabigus( majelis
pembimbing gugus depan) yang di ketuai oleh Kepala Sekolah
DKA (Dewan Kerja Ambalan)
Secara gambaranya adalah sebagai berikut:
Berdasarkan struktur pramuka diatas dapat di ketahui bahwa
struktur kepramukaan dilihat dari sifatnya adalah struktur sosial formal. Hal ini karena keberadaan struktur pramuka
yang diakui dan dibentuk oleh pihak yang berwenang yakni pemerintah baik dari
tingkat pusat sampai tingkat daerah dan wilayah.
Dan jika dilihat dari identitas keanggotaanya, pramuka
merpakan struktur sosial heterogen.
Hal ini karena keanggotaanya mencakup seluruh indonesia bahkan dunia yang
kesemuanya itu memiliki kebragaman suku, ras, agama, kebudayaan, dan lain-lain.
Dalam struktur organisasi kepramukaan diatas dibentuk
berdasarkan luas lingkup wewenang. Dimulai dari tingkat nasional yang dipimpin
oleh presiden dan seterusnya ke bawah sampai tingkat gugus depan atau sekolah.
Untuk tingkat yang paling
rendah yaitu di gugus depan, para anggota kelompok masih saling mengenal
satusama lain. Namun jika di kelas yang lebih tinggi seperti tingkat
cabang(kabupaten)sampai terus keatas para anggota relatif tidak saling
mengenal. Hal ini terjadi karena jangkauan dan jarak lokasi yang terlalu jauh.
Tetapi dengan diadakanya berbabagai macam kegiatan seperti jambore para anggota
dapat bertemu dan saling berinteraksi langsung.
C. Manfaat
Pramuka dari Segi Sosial
Di dalam kegiatan
kepramukaan di tanamkan berbagai nilai positif dalam kehidupan bermasyarakat,
beragama, berbangsa dan bernegara. Hal ini tercermin dalam Dasa Dharma Pramuka
yang menjadi landasan dan tujuan dari gerakan pramuka. Adapun isi dari Dasa
Dharma Pramuka yaitu:
1.
Takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.
Cinta
alam dan kasih sayang sesama manusia
3.
Patriot
yang sopan dan kesatria
4.
Patuh
dan suka bermusyawarah
5.
Rela
menolong dan tabah
6.
Rajin,
terampil dan gembira
7.
Hemat,
cermat dan bersahaja
8.
Disiplin
berani dan setia
9.
Bertanggung
jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan
Selain
mengajarkan sepuluh sila di atas, pramuka juga sebagai sarana mengajarkan
pendidikan karakter yang pada akhir-akhir ini menjadi topik pembicaraan hangat
dilingkungan pendidikan. Berbagai
aktifitas yang menyenangkan dan menarik dapat menjadi bagian dari cara Gerakan
Pramuka untuk membentuk karakter dari individu. Pendidikan kepramukaan
merupakan proses pendidikan luar
lingkungan sekolah dan di luar keluarga dalam bentuk kegiatan menarik,
menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka
dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan yang sasaran akhirnya
pembentukan watak.
Pramuka sebagai salah
satu kegiatan ekstrakulikuler di sekolah sangat relevan dengan pendidikan
karakter bangsa terbukti dengan kesamaan nilai-nilai pendidikan karakter dengan
nilai-nilai Dasa Dharma , sehingga sangat tepatlah bila lewat pramuka
pendidikan karakter dibentuk.
Berikut ini nlai-nilai
pendidikan karakter: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikasi, cinta damai gemar membaca,
peduli lingkngan,peduli sosial dan tanggung jawab.
Gerakan pramuka
mengawali dengan usia peserta didik 7 tahun hingga 25 tahun dengan sebutan
anggota muda, yang dibagi dalam golongan Pramuka Siaga (7-10 ), Pramuka
Penggalang (11-15 ), Pramuka Penegak (16-20 ), dan Pramuka Pandega (21-25 ).
Pembagian golongan ini berdasarkan perkembangan dan karakteristik baik fisik
maupun psikis.
Jika seluruh anggota
pramuka memahami itu semua, insyaallah mereka akan menjadi manusia yang tangguh
dan bermanfaat bagi dirinya, bangsa dan negara.
III.
KESIMPULAN
Gerakan pramuka adalah
salah satu contoh kelompok sosial yang berskala
besar. Dan jika dilihat dari
hubungan sosial antar anggotanya pramuka merupakan kelompok sekunder. Pramuka juga merupakan kelompok in-group karena memiliki ciri tersendiri
dibanding kelompok lain. Selain itu jika dilihat dari klasifikasi kelompok
sosial menurut Ferdinand Tonnies pramuka adalah kelompok geseslchaft.
Jika dipandang dari segi
struktur organisasi nya, pramuka termasuk kedalam struktur sosial formal dan para anggotanya bersifat heterogen.
DAFTAR RUJUKAN
http://www.pramuka.or.id/id/organisasi/dataorg.htm http://makassar.tribunnews.com/2011/11/11/pendidikan-karakter-melalui-kepramukaan
http://www.pramukanet.org/index.php?option=com_content&task=view&id=300&Itemid=51#.UHee6mN_ZJE
Mohon ijin kak
BalasHapusBagi kakak-kakak yang mencari aneka buku materi Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega
silahkan mampir ke blog https://bukumateripramuka.blogspot.co.id/
Semoga bermanfaat